Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Konflik


Konflik Antar Agama
Pertumbuhan urbanisasi yang cepat akan mengantarkan masyarakat ke arah modernisasi sering terjadi konflik nilai-nilai tradisional yang masih kuat dengan nilai-nilai baru yang belum mapan di masyarakat. Konflik nilai tersebut berpengaruh besar terhadap perilaku masyarakat dan dapat mendorong masyarakat ke proses alienasi, disorienttasi, segmentasi dan lain sebagainya. Apalagi dari dulu hingga sekarang masalah karena bentroknya agama sering terjadi, contohnya saja seperti konflik antara agama satu dengan yang lainnya.
Kita semua tahu bahwa agama merupakan sumber kepercayaan setiap manusia yang bersifat pribadi dan bebas. Namun sering kali kepercayaan tersebut malah di salah artikan oleh sebagian pihak dan justru menjadi penyebab dari timbulnya suatu perpecahan antar agama.
Contoh permasalahan konflik agama yang sangat umum yaitu, tentang perbedaan pendapat yang sering terjadi antar kelompok - kelompok Islam seperti FPI (Front Pembela Islam) dan Muhammadiyah. Jangan sampai perbedaan pendapat tentang masalah antar keduanya memberikan dampak negativ karena konflik agama sangat sulit diatasi tanpa kesadaran yang timbul dari hati nurani kita para pemeluk agama. Konflik antar agama dapat meninggalkan bekas yang mendalam, dan tidak seorang pun dapat bersikap netral dalam mengatasi konflik tersebut. 

Dari contoh diatas, konflik tersebut disebabkan karena berbagai faktor, antara lain :  
  1. Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
  2. Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama. 
  3. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.  
  4. Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanya lah yang paling benar, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain. 
Semua faktor - faktor tersebut penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, namun disamping itu faktor dasar dari itu semua adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dari nilai-nilai yang ada dalam agama masing-masing.
Solusi yang perlu ditangani untuk menyelesaikan konflik tersebut, antara lain :
  1. Perlu dicari tokoh masyarakat yang dipercaya atau dihormati oleh pihak - pihak yang berkonflik, untuk berusaha menghentikan konflik, melalui lobi-lobi, negosiasi, diplomasi.  
  2. Dalam usaha untuk mengembangkan adanya perdamaian yang lestari, atau adanya rekonsiliasi, maka cara yang harus dipakai oleh pihak ketiga sebaiknya adalah mediasi (suatu cara yang harus mendapatkan kepercayaan dari pihak yang berkonflik).
Konflik antar umat beragama di Indonesia akhir - akhir ini rupanya sengaja dibuat atau direkayasa oleh kelompok tertentu atau kekuatan tertentu untuk menjadikan masyarakat tidak stabil. Ketidakstabilan masyarakat ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan politis maupun ekonomis, oleh berbagai pihak. Hal ini sangat berbahaya, karena konflik horizontal dapat dimanipulasi menjadi konflik vertikal, sehingga menimbulkan bahaya separatisme dan disintegrasi nasional atau disintegrasi bangsa.
Untuk menghadapi masalah-masalah konflik dengan kekerasan yang melibatkan umat berbagai agama dalam suatu masyarakat, diperlukan sikap terbuka dari semua pihak dan kemampuan untuk memahami dan mencermati serta menganalisa sumber - sumber konflik. Demikian juga diperlukan adanya saling pengertian dan pemahaman kepentingan masing-masing pihak, agar dapat mengembangkan dan melihat kepentingan bersama yang lebih baik sebagai prioritas, lebih dari pada kepentingan masing-masing pihak yang mungkin bertentangan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS