Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Inovasi IoT


Internet of Things (IoT)

Internet of Things ini atau bisa disebut juga IoT. IoT ini sebenarnya udah lama looh munculnya. Tapi karena kita sudah dizaman yang semakin modern dan canggih ini, biasanya IoT ini tidak terlalu dimengerti dan diminati dibandingkan seperti Android. IoT yaitu sebuah infrastuktur jaringan global atau benda – benda yang disekitar kita yang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain melalui sebuah internet. IoT ini pertama kali dimunculkan oleh Ashton. 

IoT ini juga mulai dikembangkan oleh perusahaan besar, dimana kita bisa melihat barbagai informasi secara cepat dan tepat, karena seluruh manusia pasti menggunakan internet. Dan IoT memakai pemrograman yang benar – benar harus terkontrol dan arsitektur perancangan untuk internet yang bisa memudahkan manusia dalam menggunakan internet. Contoh yang ada di IoT yaitu Microsoft, Oracle, dan Intel. IoT juga memiliki kemampuan untuk berbagi data atau informasi, atau berkomunikasi. 

Metode dan Pengimplementasian IoT

Metode yang digunakannya yaitu pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak. Sedangkan pengimplementasiannya biasanya selalu mengikuti keinginan developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang diciptakan. 

Manfaat Internet of Things 

Banyak sekali manfaat IoT ini, contohnya seperti pekerjaan yang kita lakukan bisa menjadi cepat, mudah dan efisien, bisa juga untuk memprediksi code pada sebuah barang, bisa juga untuk memprediksi barang yang stoknya harus ditambah atau dikurangi, dan bisa juga melihat berbagai informasi secara tepat dan tepat. Tidak cuma itu manfaatnya, masih banyak lagi loooh, pokoknya hampir disemua bidang IoT ini bermanfaat bangaaaaaaaat.


Sumber :
  1. www.pekalongankab.go.id/informasi/artikel/iptek/5928-apa-yang-perlu-kita-tahu-tentang-internet-of-things-iot.html 
  2. www.teknojurnal.com/definisi-internet-of-things

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tulisan ke-2



Pengalaman Organisasi

Organisasi sendiri merupakan sebuah penyusunan dan pengaturan bagian –    bagian hingga menjadi suatu kesatuan, susunan, dan aturan dari berbagai bagian sehingga membentuk sebuah kesatuan yang teratur dan terarah serta menjalin gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Setiap orang tentu pernah memiliki berbagai pengalaman berorganisasi dalam kehidupannya, baik itu organisasi kecil ataupun besar. Organisasi itu sendiri biasanya sudah mulai di terapkan dalam dunia sekolah dimulai dalam pembentukan struktur organisasi kelas, organisasi osis, dan masih banyak lagi. Bahkan dalam kehidupan sehari – hari pun tidak sedikit organisasi yang dapat kita temui baik itu organisasi karang taruna bahkan hingga organisasi pemerintahan. Dan dibawah ini saya akan menceritakan bagaimana saya pernah berkecimpung dalam dunia organisasi di lingkungan rumah saya. 

Tujuh Belas Agustus

Acara ini memang sudah menjadi tradisi bahwa setiap Hari Kemerdekaan 17 Agustus selalu diadakan lomba, dimana semua orang menyambut hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya kita memperingati dan mengenang jasa – jasa para pahlawan kita agar tetap tumbuh dan tertanam di generasi muda sekarang. Adapun disini saya selaku panitia Karang Taruna akan memperingati HUT RI yang ke-70 dengan tujuan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kegembiraan dalam menyambut HUT RI. Dan tujuan lainnya adalah untuk mempererat tali silahturami, kekeluargaan, kebersamaan dan kerukunan antar sesama warga. 

Awalnya saya tidak menyangka apabila acara ini akan berjalan dengan lancar. Bagaimana tidak? Acara tujuh belasan tahun ini dibentuk kepanitiaan dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, dalam waktu yang sangat singkat inilah, kami berusaha sebaik mungkin agar acara yang dibuat berjalan dengan sukses. Didalam acara ini banyak sekali perlombaan yang akan diadakan mulai dari umur 3 tahun hingga Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu pun ada. Tetapi sebelum perlombaan ini dimulai, kami diperintahkan untuk memeriahkan lingkungan rumah kami terlebih dahulu. Yaaaa bisa dibilang ini sudah menjadi tradisi kita buat masang Bendera Merah Putih dan masang Bendera Umbul – Umbul (Bendera yang warna – warni itu looooh).

Setelah 2 hari selesai untuk masang Bendera, saatnya kami menyiapkan diri untuk acara Malam Tasyakuran yang dilaksakan pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2015. Acara tersebut juga sudah menjadi tradisi dilingkungan kami sebelum hari Kemerdekaan itu tiba. Tujuannya untuk mengenang jasa – jasa para Pahlawan, memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus ajang muhasabah bagi Masyarakat. Malam Tasyakuran ini juga biasanya akan diadakaan potong tumpeng, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta, dan akan ditutup dengan ramah tamah dari Warga sendiri. Oh iyaaa sampai lupa… sebelum Malam Tasyakuran, kami sudah mengadakan lombanya loooh, yaitu lomba sepeda hias yang diikuti oleh semua anak – anak dari umur 3 tahun hingga SMP. Lomba ini simple aja sih, jadi disepeda itu sudah kami tempel nomor terus kita muter – muterin lingkungan halaman rumah dan itu lumayan juga looh muterinnya hohohooooo… terus nanti Panitia mengambil beberapa nomor, dan nomor yang terpilihlah yang menjadi pemenangnya. Dan adalagi looooh lombanya, yaitu lomba sepeda lambat. Lomba ini juga simple kok, jadi pas kita naik sepeda usahain buat nyampe ke garis finish itu dipaling terakhir dan kakinya juga engga boleh sampe jatoh yaaa…dan lomba ini juga diikuti oleh Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu juga looooh…..

Dan tidak terasa, tibalah waktu yang ditunggu – tunggu… terutama sama anak – anak kecil loooh yaaa…. Yaaaps! Dihari Kemerdekaan ini kami sepakat untuk mengunakan baju yang sama loooh (biar keliatannya kompak aja sih heheheheee). Okeeey, lomba yang pertama kali ini untuk anak – anak yang berusia 3-5 tahun, lombanya yaitu lomba memindahkan bendera kedalam botol, lomba makan Ager, lomba menangkap Ikan, dan lomba pasang mata. Setelah lomba – lomba tersebut selesai, kami mengadakan lomba lagi untuk anak – anak 6 tahun keatas, sesi pertama lombanya itu ada lomba puzzle, lomba susun huruf, dan lomba kelereng. Dan tentunya kami tidak melupakan isoma dimana kami istirahat sejenak serta mengatur strategi yang akan kami jalankan selanjutnya.

Nah, untuk sesi kedua lombanya itu ada lomba makan kerupuk, lomba memasukkan cabai kedalam botol, lomba melempar bola, dan lomba melempar gelang ke botol. setelah lomba – lomba tersebut selesai, kami mengadakan lomba lagi dan ini untuk Ibu – Ibu. Dimana, lomba untuk Ibu – Ibu ini yaitu lomba make-up, lomba joget balon, lomba tusuk balon, lomba karaoke dan lomba tenis meja. Memang benar deh, lomba Ibu – Ibu itu paling heboh, heboh akan Ibu – Ibu nya loh yaaaa hohooo. Apalagi disaat lomba tusuk balon, benar – benar heboh deh……. Nah, untuk lomba yang Bapak – Bapak itu ada lomba tenis meja, lomba karaoke, dan lomba catur. Dan untuk perlombaan Bapak – Bapaknya itu tidak dikoordinir sama kami, mereka memilih untuk mengkoordinir sendiri. 

Yapppps... saya rasa pasti tak akan ada habisnya jika menceritakan keseruan yang kami dapatkan lewat pengalaman ini, berbagai ucapan apresiasi kami dapatkan dari berbagai pihak terutama pihak Pengurus RT yang dengan bangga menyampaikan rasa terima kasihnya atas acara yang berjalan dengan lancar. Dan tidak lupa kami menutup acara ini juga dengan doa dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Intinya adalah kami mendapatkan banyak sekali pelajaran yang dapat diambil didalam organisasi Karang Taruna ini, dimana kami boleh saling mendukung, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, kami juga menjadi lebih dekat dengan warga – warga yang lain, dan disinilah kami benar – benar belajar menghargai waktu yang sangat singkat ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tulisan ke-1



Pengalaman Berorganisasi
Organisasi sendiri pun memiliki banyak sekali manfaat yang dapat membangun kepribadian dan karakter seseorang hingga memancing adanya jiwa kepemimpinan. Kedewasaan sifat, karakter, sosial, bahkan berbagai koneksi dapat kita kembangkan lewat sebuah organisasi baik itu kecil ataupun besar. Organisasi sendiri dapat menjadi sebuah pengalaman yang dapat menjadi pelajaran hidup yang berharga. Dan dibawah ini saya akan menceritakan bagaimana saya pernah berkecimpung dalam dunia organisasi di dalam sekolah masa putih abu - abu.

International Festival

International Festival... Saya pun masih tidak menyangka jikalau acara ini dapat berjalan dengan begitu sukses nya. Begitu banyak kenangan dan pengalaman yang saya dapatkan lewat acara ini yang telah dibangun dalam tiga organisasi sekaligus... bagaimana tidak? Bayangkan ketika ada satu organisasi yang memiliki tujuan yang kemudian digabungkan dengan organisasi lainnya yang memiliki tujuan juga namun kami semua melebur menjadi satu kepanitian yang saling tolong – menolong dan mendukung satu sama lain baik dalam moral maupun materi.

International Festival merupakan sebuah acara yang kami bangun bersamaan dengan organisasi OSIS, English Club, dan Japanesse Club. Acara ini kami bangun berkenaan dengan rasa cinta kami terhadap budaya Indonesia namun kami juga yang menyukai budaya luar yang mendongkrak adanya ide untuk menggabungkan tiga budaya menjadi satu acara. Saya sendiri merupakan pihak yang ada dalam organisasi Japanesse Club bertindak sebagai humas.

Acara ini awalnya hanyalah sebuah perbincangan semata antar perwakilan masing – masing organisasi untuk membentuk adanya acara yang bisa menunjukkan kepada masyarakat luas bagaimana budaya Indonesia, namun kami juga ingin memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat tentang budaya yang ada di luar sana dimana budaya yang tidak banyak orang tahu. Tidak disadari ternyata dari perbincangan tersebut timbulah rasa keinginan bahkan kami pun meminta pendapat kepada pihak BK (Bimbingan Konseling) yang ada dalam sekolah kami. Dan dengan senang hati pihak BK pun mendukung ide yang kami miliki hingga pada akhirnya kami mulai mengatur jadwal dimana ketiga belah pihak organisasi dapat berkumpul menjadi satu untuk membahas acara yang akan kami jalankan ini.

Tepat pada hari Sabtu sepulang sekolah kami selalu berkumpul untuk membahas acara ini dikarenakan memang hanya hari Sabtu lah kami mendapatkan kelegaan waktu dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang hanya diadakan sampai pukul 12.00 WIB. Pada pertemuan pertama kami membahas persetujuan acara ini kepada semua pihak dan tiap anggota organisasi, dan sangat mengejutkan bahwa mereka pun antusias untuk mengadakan acara ini, termasuk saya.... kenapa? Karena ini merupakan event pertama kali dan merupakan event yang jarang dilakukan di tiap sekolah.

Hari berganti hari kami melakukan konektifitas kami melalui berbagai macam jejaring sosial untuk tetap dapat berkomunikasi satu sama lain. Tak terasa minggu demi minggu kami lewati dan pertemuan kedua kami adakan untuk menentukan struktur keanggotaan. Pada awalnya memang saya sendiri ragu apakah bisa tiga organisasi dapat menjalin hubungan bersama karena tiap organisasi pasti memiliki visi dan misi yang berbeda, namun hal itu ternyata tidaklah menjadi masalah. Kami melakukan pemilihan struktur dimulai dari ketua, wakil, bendahara, dan sekretaris dengan cara voting, dan sisanya kami mengajukan dengan sukarela di bidang mana yang menurut kami, Kami dapat membantu dengan potensial keahlian yang kami miliki, mulai dari seksi dokumentasi, seksi musik, seksi acara, seksi humas, seksi keamanan, dan berbagai macam seksi lainnya.

Setelah kami menentukan hal tersebut kami membahas tentang proposal yang akan dibuat yang akan diajukan kepada Kepala Sekolah. Sangat disayangkan jikalau pihak sekolah tidak dapat membantu banyak dalam hal keuangan, namun kami tidak mau menyerah, dengan berbagai cara kami mencari jalan keluar untuk menggalang dana baik dengan cara menjual makanan, mengajukan sponsor, mengajukan donatur, dan masih banyak lagi. Dalam acara ini telah ditentukan skema penampilan yang akan ditampilkan mulai dari budaya Indonesia terlebih dahulu, budaya Inggris, hingga akhirnya budaya Jepang.

Sektor lapangan merupakan pusat central dimana panggung akan diletakkan. Dan banyak kelas kosong merupakan target kami untuk menampilkan galeri budaya dari tiap organisasi. Event ini sendiri kami pungut biaya hanya sebesar 15ribu rupiah dan untuk tiket OTM kami kenakan 20ribu rupiah. Bohong jikalau saya katakan tidak ada perdebatan antara anggota organisasi, hal itu pasti ada dalam setiap organisasi bahkan terlebih ketika akan melakukan sebuah event tertentu. Masalah yang kami hadapi adalah adanya keegoisan waktu dimana ada beberapa pihak yang ingin agar dalam organisasi nya dapat menampilkan budaya yang dia miliki dengan waktu tayang yang lebih banyak. Namun, seiring waktu kami pecahkan masalah ini bersama – sama dengan kepala dingin dan akhirnya kami menemukan cara agar acara ini dapat berjalan dengan perpaduan 3 budaya namun dengan tiap organisasi dapat dengan leluasa menampilkan budaya yang ada.

Hari demi hari berlalu kami melakukan berbagai pengajuan proposal kepada berbagai pihak dan perusahaan – perusahaan yang biasanya ada turut serta dalam acara pensi seperti sponsor minuman, makanan, souvenir, dan lain lain. Tak terasa bahwa hari yang kami tentukan untuk jalannya acara ini sudah dekat dan awal yang memang banyak sekali perdebatan kami lalui dapat membuat kami mejadi semakin kokoh untuk menunjukkan bahwa kami sekalipun seorang siswa mampu membuat acara yang dapat membuka wawasan masyarakat. Dan hal ini ditanggapi serius oleh pihak instansi tertentu seperti Japanesse Foundation, Dinas Pemda. Mereka pun turut serta dalam pendonaturan acara ini dan kami sangat berterima kasih karena hal ini begitu menguatkan kami dan menjadi semangat agar kami dapat memberikan acara yang terbaik bagi semua pihak. Berbagai revisi acara, pertemuan rapat antar seksi, dan pertemuan inti terus kami lakukan secara intensif agar acara ini dapat terlaksana dengan baik.

Hari yang kami nanti pun akan tiba, banyak berbagai pihak yang menginap di sekolah dan tentunya terlebih dahulu mendapatkan surat izin agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, kami berusaha membantu dalam perangkaian dekorasi, penempatan stand – stand, dll. Bahkan banyak juga guru yang ikut berpartisipasi untuk membantu acara ini. Hari pun tiba, kami semua bersatu hati berkumpul dalam satu ruangan untuk berdoa bersama-sama dimana kami bersyukur karena acara ini boleh dapat terlaksanakan dan kami masih harapkan agar acara ini dapat berjalan lancar hingga akhir, sebab tidak sedikit dana yang kami keluarkan.

Lapangan akan menjadi sektor utama pusat penampilan, yang pertama – tama akan diisi oleh berbagai tarian macam suku yang ada di Indonesia, mulai dari tarian piring, dll. Hingga pertunjukan bakat – bakat berbagai siswa yang patut dihargai, setelah itu penampilan fasion yang begitu mengundang “wahhh..” dan berbagai keahlian conversation yang dimiliki oleh organisasi English Club dimana kami ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia pun mampu mempelajari bahasa lain dan menyatakan bahwa memahami bahasa dari negara lain itu memang diperlukan dan dapat bermanfaat. Tak lepas dari hal tersebut acara makin dimeriahkan dengan adanya acara tambahan dimana adanya pertunjukan barongsai yang diadakan oleh salah satu organisasi Mandarin disekolah kami. Tentu kami tidak melupakan isoma dimana kami istirahat sejenak serta mengatur strategi yang akan kami jalankan selanjutnya.

Nahhhh disinilah saatnya bagi organisasi saya untuk menampilkan tarian khas dari Jepang yang disebut dengan tarian Bon Odori dan berbagai peserta yang menggunakan costplay dimana mereka memakai baju kartun dan karakter anime yang mereka gemari dan berjalan – jalan mengitari lapangan. Dan tak disangka banyak sekali pengunjung dan peserta yang ingin berfoto dengan para karakter favorite nya. Oh yaa... saya hampir lupa menceritakan apa isi dari kelas – kelas yang telah kami rencanakan, adalah sebagai berikut... dua kelas kami gunakan untuk menampilkan galeri budaya Indonesia, mulai dari pakaian, alat musik, lukisan, bahkan kami menyediakan teater kecil dimana akan diputarkan sejarah kemerdekaan dan perjuangan Bangsa Indonesia. Disisi lain organisasi English Club menggunakan kelasnya untuk mereka saling berkonsultasi antara pengunjung dan mereka mengajak para pengunjung untuk berbicara dengan frasa bahasa Inggris, ada pula berbagai pajangan model, budaya, serta acara yang biasanya ada dalam budaya Inggris. Dan terakhir beberapa kelas di pakai oleh organisasi kami yaitu Japanesse Club dimana kami menampilkan galeri kebudayaan jepang mulai dari pakaian kimono(pakaian tradisional jepang), perlombaan menulis huruf jepang dengan kuas (shodo), dan kami juga turut menampilkan galeri – galeri kemajuan transportasi yang ada di Jepang, bagaimana kebudayaan festifal di jepang dan masih banyak lagi.

Yapppps... Saya rasa pasti tak akan ada habisnya jika menceritakan keseruan yang kami dapatkan lewat pengalaman ini, berbagai ucapan apresiasi kami dapatkan dari berbagai pihak terutama pihak sekolah yang dengan bangga menyampaikan rasa terima kasihnya atas acara yang berjalan dengan lancar. Dan tidak lupa kami menutup acara ini juga dengan doa dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Intinya adalah berbagai jerih payah kami terbayar lunas dengan semua senyuman pengunjung yang hadir dan berbagai kemeriahan acara yang berjalan. Dan kami mendapatkan banyak sekali pelajaran yang kami raih dalam persatuan organisasi ini dimana kami boleh saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan tanpa saya sadari hal ini sangat berpengaruh dengan kepribadian saya hingga dalam dunia perkuliahan ini dimana saya harus dapat membawakan diri untuk berlaku bijak, adil, dan tentunya lebih bersikap dewasa dalam menanggapi setiap masalah dan persoalan yang ada. Dan juga lewat pengalaman inilah kami terutama saya boleh mendapatkan wawasan yang luas dan berbagai teman baru yang dapat dijadikan untuk sharing dan mendukung kegiatan satu sama lain

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS