ILMU
PENGETAHUAN TEKNOLOGI
Pengertian
Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik
yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia
melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun
tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Pengertian
Pengetahuan itu sendiri adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan itu sendiri adalah suatu
proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang
transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat
luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini
jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu : fisika, kimia, kedokteran, pertanian,
rekayasa, bioteknologi, dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan lazim
digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ilmu“ dan
“pengetahuan“, yang masing-masing punya identitas sendiri-sendiri.
Secara
akademis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu
seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi : menyangkut
cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Secara konvensional mencakup
penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi
sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan sehingga teknologi itu adalah
merode sistematis untuk mencapai tujuan insani.
Semakin
berkembangnya teknologi atau IPTEK banyak sekali dampak yang dapat kita
rasakan, antara lain :
A. Dampak Positif
1. Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat Pendidikan, seperti jaringan internet.
Dampak
dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga
siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap informasi yang
diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari
internet, oleh karena itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan,
agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi
dalam pembelajaran.
2. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Selama
ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
3. Memberikan
berbagai kemudahan
Perkembangan
IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktivitas. Terutama yang berhubungan
dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari
perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian,
yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah
menggunakan peralatan mesin. Sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di
laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan
tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di
dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
B. Dampak Negatif
1. Adanya
penyalahgunaan sistem pengolah data yang menggunakan Teknologi
Dengan
adanya pengolahan data dengan sistem Teknologi, sering kali kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah
kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
2. Mempengaruhi
pola berpikir
Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal
baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap
pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai
siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
3. Hilangnya
Budaya Tradisional
Dengan
berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan, dan lain-lain
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan
yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi
pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang
sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
KEMISKINAN
Masalah
kemiskinan yang dihadapi di setiap negara akan selalu di barengi dengan masalah
laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan pengangguran, ketimpangan
dalam distribusi pendapatan Nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang
menjadi modal utama untuk dapat bersaing di dunia kerja dewasa ini. Tidak dapat
dipungkiri bahwa yang menjadi musuh utama dari bangsa ini adalah kemiskinan.
Sebab, kemiskinan telah menjadi kata yang menghantui negara-negra berkembang.
Khususnya Indonesia. Mengapa demikian?
Jawabannya
karena selama ini pemerintah (tampak limbo) belum memiliki strategi dan
kebijakan pengentasan kemiskinan yang jitu. Kebijakan pengentasan kemiskinan
masih bersifat pro buget, belum pro poor. Sebab, dari setiap permasalahan
seperti kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan selalu diterapkan pola
kebijakan yang sifatnya struktural dan pendekatan ekonomi (makro) semata. Semua
dihitung berdasarkan angka-angka atau statistik. Padahal kebijakan pengentasan
kemiskinan juga harus dilihat dari segi non-ekonomis atau non-statistik.
Misalnya, pemberdayaan masyarakat miskin yang sifatnya buttom-up intervention
dengan padat karya atau dengan memberikan pelatihan kewirauasahaan untuk
menumbuhkan sikap dan mental wirausaha.
Karena
itu situasi di Indonesia sekarang jelas menunjukkan ada banyak orang terpuruk
dalam kemiskinan, bukan karena malas bekerja. Namun, karena struktur lingkungan
(tidak memiliki kesempatan yang sama) dan kebijakan pemerintah tidak
memungkinkan mereka bisa naik kelas atau melakukan mobilitas sosial secara
vertikal.
A.
Dampak Kemiskinan
1.
Pengangguran
Dengan
banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan
karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran
telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan
dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat
pengeluaran rata-rata.
2.
Kekerasan
Sesungguhnya
kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari pengangguran.
Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan
halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga
keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok,
menodong, mencuri, atau menipu.
3.
Pendidikan
Tingkat
putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya
biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia
sekolah atau pendidikan. Jelas mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan
yang sangat mahal itu. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah
kesulitan. Akhirnya kondisi masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam.
Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahya tingkat pendidikan
seseorang. Dengan begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan
pekerjaan yang lebih layak. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran
akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di
segala bidang.
4.
Kesehatan
Seperti
kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik
pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos
pengobatan yang biayanya sangatlah mahal. Sehingga, biayanya tak terjangkau
oleh kalangan miskin.
0 komentar:
Posting Komentar